Menyederhanakan Hidup

Hidup saya selama ini mostly hanya berkutat di buku dan pelajaran. Saya sangat menikmatinya. Di lingkup pertemanan juga bisa dibilang ga pernah ada masalah serius dan semuanya terasa perfect. Masalah keluarga, saya serahkan semua ke orang tua. So basically, bisa dibilang saya ga pernah terlibat konflik maupun masalah dalam hidup.

Tapi, semakin ke sini..lingkup kehidupan semakin luas. Hidup juga ga hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Pelan-pelan saya mulai menemukan konflik dan lately pernah terjebak dalam konflik juga. Konflik di sosmed (misalnya ikut emosi sama postingan orang..trus ikut ngereply dengan penuh emosional), terlibat konflik dengan rekan kerja, konflik dengan teman, dengan saudara, dsb.

Yes, bener, namanya hidup, pasti ada suka, duka, lara…lalu kemudian kita pati (atau mati). Tapi sebelum mati, bagaimana caranya bisa hidup dengan baik, dan kalau bisa berbahagia?

Saya kemudian ada di satu titik di mana saya menyadari kalau misalnya konflik itu dibiarkan masuk ke dalam pikiran-conscious dan unconscious mind, lama kelamaan kalau sudah overload bisa mempengaruhi mental.

Lalu yang kedua yang saya sadari adalah saya punya kapasitas diri yang terbatas, entah waktu untuk bercengkrama dengan masalah, keterbatasan memori, pikiran dan perasaaan. Well I could be wrong, but this is what I thought. Andaikan keterbatasan otak dan pikiran saya digambarkan berupa sebuah kotak kosong seperti berikut:

lalu, untuk setiap masalah atau konflik yang datang, baik yang kecil maupun yang besar, saya masukkan dalam kotak tersebut, dan saya biarkan di sana dalam waktu yang cukup lama, tanpa berusaha mencari solusinya, atau malah membuat yang kecil menjadi besar-dengan membesar-besarkannya, maka..ini yang akan terjadi:

tambah lama akan menjadi semakin penuh. Kalau sudah penuh (overload), maka masalah lain yang kemudian muncul bakal bikin semuanya runyam, mungkin bisa bikin jadi kena mental.

Jadi menurut saya, sangat penting untuk menjaga kotaknya sebersih mungkin, dengan menyaring..mana hal yang boleh masuk, mana yang tidak. Kalau ada masalah muncul, sebisanya disederhanakan..sehingga otak, pikiran, mental..bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih membangun dan bermanfaat, setidaknya untuk diri sendiri-saat ini dan di masa depan. Termasuk juga harus bisa belajar memfilter siapa saja orang-orang yang bisa masuk dan berpengaruh langsung ke kehidupan saya.

So far so good. Saya mulai belajar menyederhanakan hidup.

Leave a comment