Drama

Hidup bebas drama itu ketika kepala dan dada terasa ringan, tidur bisa puas dan nyenyak..dan ketika di jalan motoran otomatis bisa sambil nyanyi-nyanyi 😀

Untuk dapetin info dan tips cara hidup bebas drama itu bertebaran di internet, tapi praktiknya susah. Kadang kala kita ga nyadar klo selama ini kita hidup di lingkungan yang penuh drama, yang so time-consuming, so stressful, so frustrating..yang bikin so much exhausted and depleted.

Kadang kala juga kita ga nyadar klo ternyata kitalah sumber drama, atau yang lebih parah lagi adalah klo ternyata yang drama itu kita sendiri. Nah loh! Yang terakhir ini, bagi yang egonya sangat tinggi tentu akan mati-matian menyangkal. Apalagi klo ditambah ada penyakit mentalnya. Bisa-bisa justru yang disalahkan adalah orang lain atau lingkungan-dan ini dilakukan tanpa sadar.

Makanya untuk menghindari drama, diperlukan kesadaran diri, self awareness, apakah penyebabnya benar-benar lingkungan (pertemanan, keluarga, atau yang lain), atau malah diri kita sendiri.

Seandainya lingkungan, sebisanya ditinggalkan saja demi ketenangan diri dan kesehatan mental kita. Seandainya diri sendiri, diperlukan keberanian untuk mengakui kekurangan diri, lalu dari sana belajar untuk berubah lebih baik.

Kalau dilihat lagi, sebenarnya drama juga membawa pembelajaran. Tapi sampai berapa lama kita sanggup ada di dalamnya? karena klo terlalu lama juga bisa bikin damage kan?

Kadang kala kekuatan doa juga bisa menjauhkan kita dari situasi drama yang tak kunjung usai. Ini terjadi sama saya beberapa kali. Mungkin karena saya yang insisted untuk bertahan di kondisi yang tidak mengenakkan, belajar untuk berfikir positif untuk keadaan yang udah jelas-jelas menguras emosi dan perasaan, lalu keadaan (orang lain lebih tepatnya) memaksa saya keluar dari lingkaran itu dengan cara yang “menyedihkan” (diusir lebih tepatnya). Tapi begitu keluar…I felt I can breath and saw things beyond my horizon. Oh, wow..damn! rasanya amazing! Instead of keluar air mata, I found myself a lot happier bahkan jalan-jalan motoran bisa sambil menyanyi riang (lagi), bukan nangis-nangis sesenggukan seperti sebelumnya.

So, banyak jalan untuk menghindari dan keluar dari drama. Banyak-banyak berdoa, banyak-banyak berbuat baik, dan banyak-banyak juga melihat ke diri sendiri.

Leave a comment